[Japan Movie] Demon Covered in Scars: Sebuah Teguran Mendalam




Kzudarake no Akuma atau lebih dikenal dengan judul Demon Covered in Scars adalah film Jepang yang rilis pada 4 Feb 2017 lalu. Ini merupakan film live action yang didasarkan pada manga dengan judul sama. Film ini menampilkan tindakan bullying yang sangat mendalam. Dari opening nya saja kita diperlihatkan kekontrasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Aku awalnya rada bingung harus berekspresi apa.


Adegan dibuka dengan memperlihatkan masa-masa bahagia remaja SMP di sebuah sekolah, bahkan bakgorund musik yang diputar sangat ceria. Tetapi, di tengah-tengah kebahagiaan para murid-murid itu, seorang siswi di bully di dalam kamar mandi oleh 3 orang siswi lainnya. Nah, disini raut wajah ku yang tadinya senang karena suka dengarin lagunya (lagunya enak banget didengar) berubah jadi agak kaget. Lagu masih terus diputar dan siswi yang dibully juga terus disiksa. Siswi yang dibully itu bernama Odagiri Shino.

Waktu pun berlalu. Masa SMA. 
Kasai Mai. Sejak kecil ia telah tinggal di Tokyo. Namun, kali ini ia harus pindah ke desa. Kasai sangat suka ngevlog. Pake smartphone. Segalanya dijadikan vlog. Sebelum ia masuk kelas, guru meminta Odagiri Shino, ketua kelas, membantu Kasai berkeliling dan berdaptasi di sekolah. Disaat itulah Mai bertemu Shino. Shino tampak terdiam dan kaget. Kemudian, ekspresi diwajahnya berubah 'ramah' kepada Kasai. Sampai disini, aku tuh sempat mengira Kasai Mai ini akan jadi penyelamat Shino dari bullying. Kayak dia si pemberontaknya gitu. Eh, tahu nya Kasai termasuk siswa yang nggak peduli pada Shino saat dibully teman-temannya sewaktu SMP dulu.

Tibalah ke pembalasan dendam Shino. Sejak Kasai tahu siapa Shino, hidupnya pun berubah total. Ia dibully oleh teman satu kelasnya. Lama Kasai gak berbuat apa-apa. Dia gak melawan. Siksaan pun levelnya makin meningkat. Kasai gak kuat. Sempat dia nggak masuk sekolah dan hang out bareng teman-teman nya dulu di Tokyo. Kumpul dengan temannya telah menguatkan dirinya. Kembalinya dari Tokyo, dia punya rencana. Kini giliran Kasai yang bertindak. Ia pun menuliskan nama siswa yang menjadi targetnya dibuku. Setelah selesai pada satu nama, maka nama di daftar itu di coret. Shino dan Fujistuka menjadi traget nya yang terkahir. Tapi, target sesungguhnya adalah yang tak membully Kasai secara fisik. Tapi psikis. Setelahnya ia meluapkan amarahnya kepada mereka yang hanya menyaksikan dan membiarkan tindakan bullying itu. Dan apa yang diutarakan Kasai, sangat tepat.

“Di kelas ini… ada pembullyan. Kuulangi, dikelas ini … ada pembullyan!” teriak Kasai. “Siapa sih yang membully? Dan, siapa yang di bully? Siapakah yang sebenarna salah? Fujitsuka atau aku? Hei!! siapakah yang paling bersalah?!” tanya Kasai.
Tidak ada satupun orang di kelas yang bisa menjawab semuanya. “Kalian semua… beraninya cengengesan dari jauh. Lalu, kalau sudah bosan, ganti target, dan kembali bersenang-senang?! ‘Musuh yang kemaren adalah teman di hari ini’, begitukan?! Perbuatan itu kalian itu busuk, serius! Tidak peduli, masa bodoh dan cuma jadi penonton! Karena salah kalian, maka kami… melihat apa yang namanya neraka setiap harinya!” teriak Kasai frustasi. “Aku, sungguh, tidak akan memaafkan… baik diriku sendiri … dan kalian semua si penonton… takkan kumaafkan!”
Kasai berdiri ke atas meja, “baik kau, kau, kau dan kau!” tunjuk Kasai pada semua orang yang ada dikelas, “juga, kau, kau, kau dan kau! Lalu, kau, kau dan kau! Kalian semua… matilah sana!”
Dan kita diperlihatkan adegan seperti semua orang yang ada di kelas terjatuh ke lantai.(menurutku cara ini unik banget) Dan Kasai… dia melangkah keluar dari kelas. Dia berlari pergi dari sekolah!  (sinop diambil dari k-adramanov )
Di IMDb, Demon Covered in Scars mendapat rating 5,9/10. Mendapat rating 5,9 itu cukup miris. Sayang banget. Beda dengan Asian Wiki. DCS mendapat rating 80 dari 35 votes sih. Yah, lumayan lah ya. Aku sih suka dibagian akhir ceritanya. Menurutku penting untuk tahu apa yang sebenarnya dilupakan. Kalau beberapa dari teman sudah ada yang menonton film ini, pasti nyesek juga dan geram kenapa gak ada satu pun yang peduli dan memperhatikan kelas Shino dan kawan2. Padahal beberapa guru mendengar dan melihat sendiri tindakan bullying itu terjadi. Salah satu bagian tergeram untukku ialah adegan dimana wali kelas 1C memberikan tanggapannya ketika guru UKS membicarakan bahwa Kelas 1C ada masalah. Dan jawabannya apa
"Memangnya ada dunia tanpa masalah?” tanya wali kelas balik. Guru UKS benar-benar terkejut mendengar reaksi wali kelas, “Masalah itu sesuatu hal yang wajar terjadi, bukan? Bahkan pembully-an pastilah ada di sekolah mana pun itu. Daripada wali kelas ikut campur, mancari cara sendiri untuk dapat bertahan hidup itu… menurutku lebih penting,” ujar wali kelas dingin dan beranjak pergi." 
Ya. Mereka cuma diam dan melihat saja. Aku jadi mengira mereka sengaja begitu karena perbuatannya pada Shino dulu. Tapi, mereka kan nggak tahu ya ckck... Dan, ya itu bisa dibilang gambaran ulang tindakan Kasai kepada Shino dulu. Sebenarnya, pandangan wali kelas 1C  itu bohong jika aku bilang tidak benar. Tapi, apa itu berlaku untuk semua situasi?? (maaf, kok jadi bertanya, ya?)



Dan ya, film yang ada unsur bullying nya kalau udah buatan Jepang atau Korea itu gak usah di tanya lagi. Adegan nya itu total. Totalitas acting pemainnya pun sugoi lah pokoknya. Jujur regenerasi aktor2 dari Jepang dan Korea sepertinya cepat. Indonesia kapan ya gitu. [maaf melenceng ya teman, agak curhat saya] Oia, yang jadi Shino Odagiri mirip banget kayak Kim So Hyun ya (benar gak tuh tulisannya) yang main drama Ruler itu loh! jangan-jangan mereka berdua saudara jauh lagi? hehe...^^


2 comments